Monday, August 22, 2011

Tahrirul Mar'ah-Abdul Halim Abu Syuqqah [Edisi Muqaddimah]




Bismillahhirrahmanirrahim.

Kebebasan Wanita (Tahrirul Mar'ah) ; Jilid 1 karangan Imam Abdul Halim Abu Syuqqah.

Sinopsis Buku:

Belakangan ini muncul berbagai kajian tentang masalah wanita. Sayangnya, kajian tersebut berpijak pada hadits-hadits maudhu' atau mendekati maudhu sehingga merebak pandangan yang disifatkan sebagai membela hak kaum wanita agar sama dengan kaum laki-laki (feminisme) atau sebaliknya pandangan yang mengantarkan kaum wanita pada kebodohan dan keterbelakangan (konsep jahiliah). Sangat jarang sekali kita temukan kajian yang mengangkat karakteristik kemanusiaan wanita sekaligus membebaskannya dari belenggu tradisi jahili sebagaimana rentangan sejarah para sahabat dan shahabiyah. Lewat hadits-hadits sahih Bukhari dan Muslim kita akan menemukan konsepsi Islam yang sarat dengan pengakuan atas keberadaan dan kiprah wanita dalam berbagai bidang kehidupan.

Kajian yang membebaskan tersebut dapat kita baca dalam buku karya Abdul Halim M. Abu Syuqqah ini. Pada jilid pertama, beliau mengupas tuntas karakter wanita yang dikaitkan dengan hadits yang dianggap oleh kebanyakan orang sebagai dalil bahwa kaum wanita paling dominan menghuni neraka. Kenyataannya ada kelompok yang pro dan kontra terhadap wanita, tetapi Dr. Yusuf Qardhawi dalam pengantar buku ini berujar bagi yang terlanjur hendaklah surut dan yang tertinggal hendaklah menyusul. Tentang pentingnya buku ini, Muh. al-Ghazali mengatakan bahwa semestinya kajian seperti ini sudah dimulai sejak berabad-abad yang lalu.




Kebebasan Wanita (Tahrirul Mar'ah) ; Jilid 2 karangan Imam Abdul Halim Abu Syuqqah.

Sinopsis Buku:

Ditengah perkembangan peradaban manusia muncul fenomena kebebasan wanita serta kiprahnya dalam kehidupan sosial dan politik. Sebenarnya, fenomena seperti itu bukan "barang" baru dalam Islam karena pada zaman kerasulan Muhammad saw. pun muncul tokoh Aisyah r.a. yang aktif memantau keadaan umat, Hafshah yang sangat prihatin atas krisis yang melanda kekhalifahan Islam, dan tokoh-tokoh wanita lainnya yang senantiasa berinteraksi dengan masyarakat, baik sebelum maupun sesudah hijab diwajibkan. Namun, terdapat hal mendasar yang membedakan fenomena pada kedua zaman tersebut. Pada zaman kerasulan, kiprah wanita dalam dunia sosial dan politik diawali dengan motivasi karena Allah dan diatur oleh etika sehingga yang diperjuangkan adalah pengembatian wanita pada peran dan fitrahnya. Sedangkan, pada zaman sekarang yang muncul adalah propaganda emansipasi yang menggiring wanita pada pengingkaran terhadap fitrah. Akibatnya, kancah sosial dan politik menjadi wahana persaingan wanita dan laki-laki.

Sebagai pengejawantahan atas pribadi luhur tokoh-tokoh wanita pada zaman kerasulan yang dikupas pada jilid pertama, jilid kedua buku "Kebebasan Wanita" ini mengupas berbagai hadits dan ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan aktivitas wanita dalam kancah sosial kemasyarakatan dan politik. Anda yang berminat mengamati kebebasan wanita dalam konteks Islam, sangat tepat jika membaca buku ini.

:: Selamat membaca dan membedah Kitab! :)

No comments: